'alaihimas salaam' Pemahaman Keliru Balasan Makmum di ujung Surat Al-A'la

Bismillaahirrohmaanirrohiim.


Tentu saja yang pernah menjadi imam, pada shalat2 yang dikeraskan bacaannya, pernah atau bahkan sering membaca surat Al-A'la, yang di awal surat tercantum kata "Sabbihis ma robbikal a'laa" dst.

Jika saya menjadi ma'mum, terdengar di penghujung surat ini (ayat 19) imam melagukan: "Shuhufi ibroohiima wa muusaa", lalu, spontan tanpa diperintah siapa pun, kawan2 sebelah saya yang jadi makmum, sedikit berbisik "alaihimas salaam". Mungkin pada saat itu saya shalat tidak khusyu, karena di saat yang sama, ada juga beberapa makmum yang berucap "alaihis salaam".

Waktu saya kecil, saya juga sering ikut2an membaca kata balasan dari ujung surat Al-A'la, namun setelah saya diberi tahu oleh seseorang bahwa kata-kata itu tidak termasuk dalam rukun shalat, sunnat shalat dan hal-hal lain yang menjadi syarat sahnya sebuah pekerjaan shalat, akhirnya saya terkejut, betapa sudah bertahun-tahun saya spontanitas membalas ujung surat Al-A'la dengan bacaan tadi karena hanya ikut-ikutan kebiasaan pada sebuah mesjid dimana shalat berjamaah sering didirikan di situ.

Dari pelajaran tentang shalat, macam-macam shalat, syarat, rukun, dan sunnat serta pekerjaan dan ucapan pada waktu shalat yang saya terima waktu kecil memang tidak ada dalam kitab fiqh, setipis "Safinatun Naja" yang menyebutkan bacaan balasan pada saat Imam membaca ujung surat Al'A'la.

Dan hingga kini, di banyak mesjid, tempat diselenggarakannya shalat berjamaah termasuk shalat jum'at atau shalat hari raya idul fitri dan idul adha, jika imam melafallkan surat Al-A'la, maka dibalas oleh makmum dengan membaca "alaihis salaam" atau alaihimas salaam".

Jadi mana yang benar?

Supaya tidak tegang, seruput dulu kopinya
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url