Kemuliaan Karakter Rasulullah SAW

Kemuliaan Karakter Rasulullah SAW

Sikap dan perilaku Rasulullah SAW yang dituliskan oleh para sahabatnya adalah kisah penuh teladan, berikut ini salah satunya.

Seorang tetangga Nabi Muhammad SAW meletakkan sampah di depan pintu rumah beliau setiap hari.... dan Nabi membuangnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.... Tanpa kebencian.

Setelah beberapa tahun, ketika orang tersebut berada di ambang kematiannya, Baginda Nabi Muhammad SAW pergi menjenguknya,

Sang tetangga itu pun berkata: “Aku melempar sampah ke pintumu setiap hari, dan sekarang engkau datang untuk menjengukku?”

Baginda menjawab : “Inilah jalan kami.”

Orang itu pun lalu berucap “Asyhadu an laa ilaaha illa-Llaah wa asyhadu anna Sayyidana Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh.”

(Shaykh Hisham Kabbani)

Sumber: FB Alin Istiqomah

Adalah Rasulullah Muhammad SAW, pribadi yang penuh puji, dari namanya saja Muhammad, jika diinterpretasikan secara leksikal dan secara gramatikal sesuai dengan kaidah bahasa Arab, nama Muhammad berarti pribadi yang dalam seluruh aspek kehidupannya penuh dengan sisi keterpujian dan keteladanan. Sang Nabi diturunkan ke bumi untuk menyempurnakan akhlak manusia di bumi ini (HR: Bukhari dalam shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab syu’bil Iman dan Hakim).

Warisan sepeninggal Baginda adalah AlQur'an sebagai dokumentasi sejarah kehidupan manusia yang berlaku sepanjang zaman sejak diturunkan. Selain itu perilaku dan sikap Baginda yang ditulis oleh para sahabat tercintanya juga menjadi warisan sejarah yang tak pernah lekang oleh waktu dan zaman.

Akhlak Baginda Rasulullah SAW, bukanlah akhlak yang diajarkan di sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan serupa lainnya. Akhlak Nabi adalah akhlak yang langsung diajarkan oleh Allah, kekasihnya. Bahkan dalam surat Al-Qolam ayat 4, Allah menyebutkan, وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ, dan sesungguhnya engkau benar-benar sesosok pribadi yang berkarakter agung.

Kini, pribadi yang berkarakter agung dan mulia itu secara fisik telah meninggalkan umat yang dicintainya, namun secara ruhani sesungguhnya beliau ada dan menyaksikan umatnya.

Sungguh kemuliaan akhlak Nabi yang adalah manifestasi ajaran Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, baik secara politik, sosial, ekonomi dan aspek kehidupan lainnya. Menjadi kewajiban serta rasa terima kasih yang dalam bagi umatnya untuk tetap berupaya meneladani akhlak dan karakter Baginda Rasulullah SAW. 12 Rabi'ul Awal 1438 H, yang bertepatan dengan 12 Desember 2016 yang jatuh pada hari senin yang lalu adalah sebuah pertanda yang boleh saja kita tafsirkan sebagai pertanda baik. Sebab semua yang tercatat di kehidupan dunia dan akhirat nanti termasuk pertemuan dan persinggungan tanggal antara Hijriyah dan Masehi bukanlah terjadi secara kebetulan. Allah yang Maha dari segala Yang Maha sudah memperhitungkan dan merencanakan itu semua. Mari kita berpikir dan merenung serta berupaya meneladani kemuliaan karakter Baginda Rasulullah SAW.

Walloohu a'lam bishowwaab

Bandung, 15 Desember 2016

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url