Tentang Wahyu, Mengasah Ilham dan Naluri

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Wahyu yang diberikan Allah adalah hak para Nabi dan Rasul. Manusia biasa mendapatkan wahyu yang disebut ilham, yaitu refleksi spontanitas yang lahir akibat dari sebuah proses yang cukup panjang dalam menyikapi berbagai persoalan kehidupan dan mewarnainya dengan nuansa kebajikan. Berbicara mengenai wahyu, fasilitas ini juga diberikan kepada mahluk lain seperti hewan dalam bentuk naluri berbuat yang populer disebut insting.
Manusia diberi seperangkat indera yang cukup lengkap untuk menerima ilham. ketika sebuah ilham hadir kemudian direspon dengan tanpa ditunda-tunda, seseorang akan terasah dan terlatih mengelola anugrah ilham dari Tuhan.
Allah, Dzat yang Maha Positif senantiasa memberikan ilham di sepanjang hayat kehidupan seorang mu'min. Jika seorang mu'min semakin terasah dan terlatih dengan merespon secara positif terhadap apa saja yang diilhamkan Allah, niscaya hati dan pikirannya akan semakin memiliki sensitivitas yang tinggi mengelola persoalan kehidupan. Namun sebaliknya, jika seorang mu'min terbelenggu kemalasan dalam merespon ilham yang diberikan, maka semua indera yang diberikan cukup lengkap oleh Tuhan menjadi sia-sia dan terabaikan.
Baca Juga
Walloohu a'lam