Mengenal Allah yang Mustaqirr, Tetap tak Berubah

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Tentu saja sebagai Khalik (Pencipta) Allah sangat berbeda dengan manusia sebagai mahluk (yang diciptakan). Allah itu mustaqirr (tetap) dan manusia ghoir mustaqirr (tidak tetap).

Mengenal Allah yang Mustaqirr, Tetap tak Berubah

Dari dulu, sekarang dan nanti Allah tetap. Allah yang dulu, Allah yang sekarang dan Allah pada masa mendatang di akhirat, adalah Allah yang itu-itu juga. Allah tetap tidak berubah, dan tidak mengalami perubahan, tidak berkurang, tidak berlebih. Allah juga tidak bertambah menjadi dua, tiga atau lebih, Allah tetap satu, ahad, wahid dan shomad (satu, tunggal, kompleks). Oleh karena itu Allah tidak mempunyai anak, tidak mempunyai orangtua. Allah tidak terlahir dari siapa pun dan tidak melahirkan siapa pun, dan selamanya akan begitu, tidak akan berubah dari dulu, sekarang dan nanti.

Allah tidak berbeda dan tidak ada perbedaan antara dulu, sekarang dan nanti. Allah yang dikenal oleh Malaikat, Syetan, Manusia, binatang dan tumbuhan serta penghuni bumi dan langit lainnya adalah Allah yang sama. Allah yang dikenal oleh semua agama samawi adalah Allah yang tidak berbeda dan berlainan, tetap Allah yang sama, yang itu-itu juga.

Pengetahuan Allah pun tetap tidak berubah, tidak berkurang juga tidak berlebih, Allah tetaplah Dzat yang memiliki pengetahuan tertinggi dan tidak tertandingi oleh siapa pun. Allah yang dari dulu memberi, akan tetap memberi dan tidak akan berkurang pemberian-Nya kepada mahluk-Nya. Allah yang menyayangi hamba-Nya dari dulu, sekarang dan nanti akan tetap menyayangi mahluk-Nya, tak lebih dan tak kurang. Allah yang dari dulu berbuat, mencipta dan berkarya tak pernah berhenti, sampai sekarang dan nanti pun tidak akan pernah betarhenti berbuat, mencipta dan berkarya, karena Allah adalah "fa'aalul limaa yuriid", pelaku yang aktif tak pernah berhenti berbuat dan berkehendak.

Dan Allah yang dari dulu, sekarang dan ke depan tetaplah sama, adalah Allah yang Maha Kudus, Allah yang Maha Suci. Kemahasucian Allah tidak akan bertambah dengan bertambahnya manusia yang beriman. Begitu pula Kemahasucian Allah tidak akan berkurang karena berkurangnya manusia yang beriman. Ekstrimnya, jika semua penghuni langit dan bumi beriman atau mengingkari keberadaannya, tak kan sedikit pun melebihkan atau mengurangkan Kemahasucian Allah.

Setelah 10 hari pertama bertabur rahmat, dan hari terakhir pada 10 hari kedua yang bertebar ampunan, ada 10 hari terakhir yang di dalamnya ada satu malam yang dirahasiakan kedatangannya, yang dimisterikan kehadirannya, dan manusia dibuat penasaran setiap tahun akan kemuliaan dan rahasia-rahasia yang ada pada satu malam yang datang pada salah satu malam ganjil di bulan suci Ramadhan ini.

Melalui momentum di ujung 10 hari kedua bertebar ampunan, mari kita sambut kehadiran dan kedatangan 10 hari terakhir bulan Ramadhan yang dalam salah satu malamnya disediakan surga firdaus untuk dipinta hamba-Nya, sebagai bonus dahsyat yang luar biasa dari Allah yang dari dulu, sekarang dan nanti hingga akhir kehidupan bumi ini tetap membuka pintu rahmat dan ampunan serta surga Firdaus-Nya, yang disiapkan untuk menyambut jiwa-jiwa yang fitri, menghormati hati-hati yang suci. Oleh karena itu alangkah lebih indahnya jika penyambutan yang kita lakukan terlahir dari kesucian pikiran, kebersihan akal dan kebeningan hati, yang semuanya terhimpun dalam hamparan kesucian untuk tetap berkarya mempersembahkan pengakuan akan kemahabesaran-Nya yang tetap, tak berubah di sepanjang zaman.

Semoga Bermanfaat.

Silakan bagikan tulisan ini di akun sosial media Anda supaya teman-teman Anda juga bisa mendapatkan manfaat yang sama

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mengenal Allah yang Mustaqirr, Tetap tak Berubah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

top