Evaluasi Diri
Bismillaahirohmaaniirrohiim.
Jika waktu yang telah dilewati memiliki nuansa yang tak berguna, mestilah seorang mu'min merasa khawatir sebab lebih banyak menghabiskan cadangan energi yang tersimpan untuk hal-hal yang mengarah pada pemborosan.
Marilah melakukan evaluasi diri untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas terhadap tata karya terpuji dan secara bertahap mengurangi dan lebih jauh menghilangkan tata karya bernuansa keburukan yang jauh dari ridho Ilahi, sebab hidup dan kebaikan di dunia harus dapat tercapai, terlebih lagi masa depan akhirat sebagai perjalanan panjang keabadian.
Hidup terus melaju ke depan, terus bergerak mendekati batas ketetapan yang ditentukan Allah. Jika harus lebih jauh bersikap adil dan bijak, rasanya sangat tidak merugi jika mulai melakukan muhasabah diri, karena siapa lagi yang peduli terhadap diri kecuali kita sendiri.
Jika syetan adalah musuh yang nyata seorang mu'min, maka menjadi sebuah tanggung jawab moral untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak berguna dan bernuansa mubadzir. Apalah artinya ikrar permusuhan terhadap si durjana syetan ketika pada sisi lain kita bahagia menjadi sahabatnya.
Kita evaluasi juga, apakah secangkir kopi yang kita nikmati sudah terbebas dari pengaruh buruk bernama syetan
Walloohu a'lam
Jika waktu yang telah dilewati memiliki nuansa yang tak berguna, mestilah seorang mu'min merasa khawatir sebab lebih banyak menghabiskan cadangan energi yang tersimpan untuk hal-hal yang mengarah pada pemborosan.
Marilah melakukan evaluasi diri untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas terhadap tata karya terpuji dan secara bertahap mengurangi dan lebih jauh menghilangkan tata karya bernuansa keburukan yang jauh dari ridho Ilahi, sebab hidup dan kebaikan di dunia harus dapat tercapai, terlebih lagi masa depan akhirat sebagai perjalanan panjang keabadian.
Hidup terus melaju ke depan, terus bergerak mendekati batas ketetapan yang ditentukan Allah. Jika harus lebih jauh bersikap adil dan bijak, rasanya sangat tidak merugi jika mulai melakukan muhasabah diri, karena siapa lagi yang peduli terhadap diri kecuali kita sendiri.
Dari sebagus-bagusnya keislaman seseorang, yaitu meninggalkan hal-hal yang tidak berguna
Jika syetan adalah musuh yang nyata seorang mu'min, maka menjadi sebuah tanggung jawab moral untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak berguna dan bernuansa mubadzir. Apalah artinya ikrar permusuhan terhadap si durjana syetan ketika pada sisi lain kita bahagia menjadi sahabatnya.
Kita evaluasi juga, apakah secangkir kopi yang kita nikmati sudah terbebas dari pengaruh buruk bernama syetan
Walloohu a'lam