Konsep Islam tentang Menjaga Aurat dan Akibatnya

Konsep Islam tentang Menjaga Aurat dan Akibatnya

Oleh : Kamal Taufik

Bismillaahirrohmaanirrohiim.

Dalam Islam dipelajari masalah aurat. Aurat merupakan wilayah pribadi yang tidak boleh dipertontonkan ke ruang publik. Karena tidak boleh dipertontonkan seorang mukmin yang taat dan patuh harus menjaga dan memeliharanya agar keberadaannya tetap menjadi wilayah pribadi yang berada pada tempatnya.

Batas wilayah aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan hingga ke pergelangan. Sedangkan batas wilayah aurat laki-laki adalah pusar hingga lutut.

Siapa saja yang mempertontonkan bagian aurat kepada orang di luar muhrim , dia termasuk ke dalam golongan thogo (di luar batas), saudaranya disebut thoogut (syaithon). Termasuk di dalamnya yang menyukai melihat aurat orang lain tanpa hak. (foto, film dan media visual lainnya.)

Al-Qur’an mengajarkan konsep hijab sebagai perangkat fashion paling aman untuk wanita mukmin, sebagai bukti besarnya perhatian Alloh kepada kaum wanita. Untuk kaum laki-laki jangan pergi ke luar rumah hanya memakai celana pendek yang memperlihatkan bagian lutut ke atas. Sebaiknya menggunakan celana sontog yang menutupi area lutut, dan bagian sekitar pusar tetap tertutup.

Untuk sekedar tips bagi rekan-rekan baik wanita atau laki-laki, sikap hati-hati harus tetap dijaga, kita dituntut ekstra waspada, apalagi di zaman sekarang banyak kaum atau komunitas yang menyukai sesama jenis, jadi jangan buka-bukaan sembarangan di depan rekan, di locker atau di kamar.

Betapa sulitnya me-manage mata lahir pada masa sekarang apalagi mata bathin, namun potensi kesulitan itu solusinya sudah disiapkan oleh Islam, sebagai ajaran rahmatan lil’aalamiin.

Walloohu a'lam

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url