Berkarya dengan Rahman Rahim

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Berkarya untuk kebaikan bukanlah sesuatu yang gampang atau mudah tapi juga tidak boleh disebut sulit dan pelik. Bukan termasuk gampang atau mudah karena memerlukan persiapan yang matang, perencanaan yang tidak sembarangan, perhitungan yang akurat, valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Berkarya untuk kebaikan juga sesuatu yang tidak sulit karena hanya membutuhkan komitmen, konsistensi dan kasih sayang.

Berkarya dengan Rahman Rahim

Dalam salah satu hadits yang populer Rasulullah SAW bersabda, “setiap segala sesuatu yang tidak dimulai dengan bismillaahirrahmaanirrahiim, maka ia akan terputus, sia-sia dan percuma. Bukan tak ada maksud Allah menyimpan kalimat basmalah pada setiap surat kecuali surat baraah atau At-Taubah, tentu saja Allah merahasiakan kenapa hanya surat At-Taubah saja yang tidak dimulai dengan kalimat basmalah. Dan pada tulisan pendek ini saya tidak punya kapasitas yang cukup untuk menjelaskan kenapa Surat At-Taubah tidak diawali dengan basmalah.

Kata bismillaahirrahmaanirrahiim, terdiri dari kata bi-ismi-Allah-Arrahmaan-Arrahiim, atau 5 (lima) suku kata yang masing-masing suku kata mengandung makna yang sangat dalam untuk diuraikan. Yang jelas Allah dan Rasulullah SAW mengajarkan kepada manusia untuk memulai apa saja kegiatan yang dilakukan dengan membaca basmalah, artinya segala sesuatu yang dikerjakan seorang mu’min hendaknya melibatkan nama Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahim.

Rahman dan Rahim adalah dua sifat sekaligus dua asma Allah yang dominan. Proses penciptaan alam semesta mulai dari perencanaan, persiapan, program demi program, catatan demi catatan, sistem yang akan diterapkan, manajemen pengelolaan, monitoring dan evaluasi serta hal-hal lain yang berkaitan dengan penciptaan semesta raya kehidupan semua dilakukan dengan kasih sayang Allah yang teramat dalam.

Dari awal proses penciptaan sampai sekarang, Allah tidak pernah merasa bosan, letih, lelah, cape, lalai, tertidur apalagi lupa, sehingga planet terburuk seperti bumi pun dengan indahnya dapat dinikmati oleh manusia yang menjadi penghuninya. Betapa tidak pernah terbayangkan jika Allah yang kita kenal tertidur, lalai, letih dan bosan mengurus semesta kehidupan, tentu saja dalam hitungan proses terkecil seibarat pohon yang berawal dari biji yang sangat kecil, masuk ke dalam tanah sebagai rahim yang membuahi biji, mengalami fotosintesis dan metabolisme yang teratur dengan dibantu oleh sinar matahari, yang akhirnya tumbuh menjadi sebuah pohon dewasa dan berbuah. Tentu semuanya tidak akan terwujud jika Allah lalai mengurusnya, dan akan berantakan jika air yang mengalir membawa dan mengantarkan seluruh proses pertumbuhan sebiji buah pisang, mogok kerja dan berhenti mengalir atas titah tuannya, yaitu Allah.

Dalam setiap proses penciptaan mahluk dengan contoh kecil biji buah dengan proses yang tidak terputus, Allah juga menciptakan manusia melalui rahim seorang ibu. Bisa kita bayangkan jika sel sperma yang jutaan jumlahnya dikeluarkan oleh seorang suami, tiba-tiba berhenti bergerak atas titah Allah sehingga tidak mencapai sasarannya mengenai sel telur yang berada pada rahim seorang istri. Kemudian, dari sel sperma yang jutaan jumlahnya Allah telah memilih satu sel yang tertangkap oleh sel telur dengan hanya kehendak-Nya, lalu proses berikutnya muncul segumpal darah, seonggok daging yang setelah melalui proses 4 bulan Allah memberi ruh dan memberinya makanan melalui plasenta sebagai jalur hidup di alam rahim seorang istri. Allah juga menyediakan makanan dan nutrisi yang tingkat dan kadar kesehatannya jangan ditanya melalui Air Susu Ibu yang diproses berasal dari darah dan kotoran yang dikumpulkan Allah di dalam payudara. Lalu setelah tiba masa waktu yang cukup (biasanya 9 bulan lebih 10 hari) Allah mengeluarkan bayi mungil dari perut ibu melalui lubang kecil vagina dengan kehendak-Nya, sementara suami dan orang-orang yang menyaksikan kelahiran seorang bayi menangis dan tertawa karena bahagia diberikan titipan amanat berharga, seorang bayi, dan seringkali lupa bahwa Allah lah yang bekerja luar biasa mempersembahkan dan memberikan kebahagiaan untuk kita, manusia.

Sungguh, semua proses penciptaan, baik pohon yang tumbuh dengan proses penciptaan yang tidak terputus maupun proses kelahiran seorang bayi yang dibekali dengan komponen-komponen terpisah dan lengkap menjadi sebuah kesatuan diri manusia, semuanya diperbuat Allah dengan kasih sayang-Nya yang teramat dalam. Dan betapa tidak terbayangkannya jika kasih sayang Allah tidak terlibat dalam seluruh proses penciptaan kehidupan dari sejak sebelum diciptakannya semesta alam raya hingga sekarang, di detik saat tulisan ini dipersembahkan, tentu akan terjadi sebuah malapetaka yang sangat dahsyat, yang akibatnya akan terjadi sebuah bencana yang sangat mengerikan.

Subhaanallah. Dalam tulisan pendek ini Allah memberikan pelajaran yang sangat berharga agar kita sebagai manusia hendaknya selalu melakukan apa pun kegiatan dan aktifitas baik yang sifatnya untuk kesejahteraan duniawi maupun untuk bekal menuju kampung akhirat nan abadi, dengan selalu melibatkan sisi rahman dan sisi rahim dari diri kita yang sesungguhnya dititipkan Allah yang berada di singgasana hati sebagai pengendali hidup dan kehidupan manusia.

Pelajaran yang dapat dipetik dari karakter Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahiim adalah keteladanan sikap konsistensi dan komitmen Allah mengurus kehidupan seluruh isi alam semesta dengan kasih sayang yang teramat mendominasi diri-Nya, mengalahkan sifat-Nya yang lain. Jadi, tidak ada kata terlambat untuk memulai segala aktifitas dan kegiatan keseharian serta tata karya kita untuk menebar kebaikan dengan kasih sayang, aga bumi yang kita diami penuh dengan kedamaian.

Semoga bermanfaat.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url