Kangen Itu Indah


Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Asy-Syauq, demkian bahasa Arab menyebut istilah kangen atau rindu. Kangen itu indah, rindu itu mengasyikkan, apalagi jika hal itu dilakukan dan terjadi pada sepasang kekasih yang sedang menanti tibanya sebuah pertemuan. Kangen itu penting, rindu seseorang kepada kekasihnya memberi rasa gelisah yang kenikmatannya hanya bisa dirasakan olehnya saja. Dan yang lebih penting dari rasa kangen atau rindu adalah pertemuan sepasang kekasih, pasti sesuatu yang seru setelah dilanda kangen dan rindu dendam yang membara mengoyak linimasa rasa.

Kangen Itu Indah

Begitulah Alloh, Maha Pencipta seluruh mahluk di semesta raya ini, yang menciptakan rasa berikut isinya dengan paket rindu, juga di sana ada sakit hati, lara derita dan tentu saja bahagia nan berbunga-bunga. Alloh ingin agar mahluknya memiliki rasa kangen dan kerinduan yang mendalam --kalau bisa— kepada Khaliqnya, penciptanya. Kekasih Alloh bernama Muhammad SAW. Baginda Rasulullah SAW selalu menumpahkan rasa kangen dan rindunya di setiap saat, terlebih ketika melakukan sholat, terutama saat penghuni semesta sedang menikmati kantuk dan kelelahan luar biasa karena aktivitas di siang hari dengan bekerja, berkarya dan kegiatan lainnya. Baginda Rasulullah SAW menumpahkan segala keluh kesah di sepertiga malam, berbicara langsung kepada kekasih yang dicintainya, mengabarkan suka serta duka atas keselamatan dan kebahagiaan seluruh umat manusia yang dicintainya.

Kangen itu indah, ketika seorang muslim berkunjung ke saudara muslim lainnya karena kerinduan untuk bertemu, sehingga Baginda Rasulullah SAW memberikan nilai khoir atau lebih baik daripada I’tikaf selama satu tahun penuh di Masjidku, yaitu Masjid Nabawi. Seorang muslim dan muslim lainnya adalah saudara, bukan hanya saudara satu aqidah satu iman, tapi juga seperti saudara satu keturunan dan satu keluarga besar yang terikat dengan satu keyakinan tentang kemahatunggalan Alloh. Silaturahmi yang dilakukan di antara sesama muslim atas dasar rasa kangen atau rasa rindu karena terpisah jarak dan waktu sehingga tak bisa berkumpul memiliki nilai tinggi di mata Alloh. Persaudaraan muslim tidak mengenal jarak geografis, suku dan ras kebangsaan, serta batas wilayah teritorial negara. Persaudaraan muslim dibangun atas dasar satu keyakinan, satu visi tentang pencapaian kehidupan akhirat, serta satu misi untuk menjalankan seluruh nilai-nilai risalah keteladanan Baginda Rosululloh SAW di persada bumi agar meraih keselamatan di akhirat kelak.

Betapa indahnya persaudaraan muslim yang dibangun atas dasar rasa rindu yang begitu dalam, sehingga pada akhirnya terciptalah kerukunan antar suku bangsa, perdamaian antar negara dan terciptalah tatanan dunia baru yang penuh keadilan, kebersamaan serta dalam perlindungan dan maghfiroh serta keridloan Alloh.

Walloohu a’lam bishshowwaab

Bandung, 28 Januari 2018

Silakan bagikan tulisan ini di akun sosial media Anda supaya teman-teman Anda juga bisa mendapatkan manfaat yang sama

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kangen Itu Indah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

top