Iffah, Mahkota yang Tidak Sembarangan Dimiliki Pria dan Wanita

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Iffah, Mahkota yang Tidak Sembarangan Dimiliki Pria dan Wanita

Dalam bahasa Arab ada istilah yang disebut Iffah. Kata ‘iffah' juga banyak disebut dalam hadits Baginda Nabi Muhammad SAW. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kata iffah bisa diartikan sebagai apik, hati-hati, atau carefully dalam bahasa Inggris serta hormat atau kehormatan. Dalam sebuah syarah (penjelasan), iffah dalam pengertian kehormatan adalah mahkota-nya orang yang tidak memiliki mahkota. Kalau seorang laki-laki mahkotanya adalah ketampanan, tahta, jabatan, status, pendidikan atau harta kekayaan yang melimpah, begitu pula wanita yang dengan kecantikannya.

Namun ada mahkota yang tidak bisa sembarangan dimiliki oleh laki-laki atau wanita biasa, mahkota itu adalah “iffah”, mahkota-nya orang yang tidak memiliki mahkota. Wanita memiliki 2 mahkota, yaitu kecantikan yang sangat memikat dan sifat “iffah”.

Iffah adalah bagian yang sangat penting dari sebuah mahkota. Jika anda seorang laki-laki, mana yang akan menawan hati anda? wanita dengan kecantikan yang memikat tapi tidak memiliki sifat iffah? Atau wanita sederhana dengan kecantikan biasa tapi memiliki sifat iffah? Jawaban ada pada hati anda.

Iffah adalah sifat ketelitian, kecermatan, ketidaksembronoan, ketidakcerobohan dalam mengambil sebuah keputusan, atau memilih sebuah alternatif yang terbaik, ketika dihadapkan pada sebuah persoalan. Sifat iffah hanya dimiliki oleh orang yang memiliki akhlak. Salah satu kebiasaan yang termasuk dalam sifat iffah adalah kebiasaan membatasi diri untuk tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang diharamkan.

Dalam pengamatan psikologis, jika orangtua mempunyai kebiasaan menampar anaknya, maka dampak yang sangat besar dari kebiasaan tidak baik tersebut akan lebih banyak dirasakan oleh anak perempuan ketimbang anak laki-laki.

Sebagai salah satu sikap hormat Rasulullah SAW, beliau pernah menyuruh untuk memukul istri yang membandel dengan cara memukul bagian kakinya agar tidak menimbulkan luka.

Iffah, Mahkota yang Tidak Sembarangan Dimiliki Pria dan Wanita

Kaum wanita lebih dominan diciptakan dari sisi Lathifiyah (sensitivitas, kelembutan) Allah dengan bahan dasar yang bersumber dari sisi rahimiyah Allah. Sementara itu, kaum laki-laki lebih cenderung diciptakan dari sisi rahmaniyah Allah seperti qohhaar (memaksa), jabbaar (perkasa), mutakabbir (keangkuhan), dan muntaqim (pendendam) dengan kadar sisi lathifiyah yang sedikit.

Dengan dasar tersebut wanita memiliki kecenderungan untuk diperlakukan dengan kelembutan oleh laki-laki. Boleh-boleh saja jika seorang laki-laki bersikap kasar terhadap sesama jenisnya, tapi jangan memperlakukan wanita dengan sikap yang sama seperti kepada laki-laki.

Walloohu a'lam

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url