Debu Ramadhan
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Marhaban Yaa Ramadhan
Ghufroonaka Yaa Ghoffar
Narjuu Rohmataka Yaa Rohmaan
Secara harfiyah, kata Ramadhan terambil dari kata ramidha, yarmadhu, ramdhaan yang artinya membakar. Ramdhaan atau Ramadhaan adalah sebuah istilah yang diberikan oleh Allah pada suatu bulan yang diistimewakan keberadaannya, dirindukan kehadirannya, dan dititipkan kemuliaan padanya untuk mengisi hari-hari selama sebulan penuh dalam setiap tahun berjalan. Ramadhan merupakan kata jadian, pada sisi ajaran Islam yang penuh makna dan rahasia, ramadhan adalah media yang diharapkan dapat menjadi penyelamat umat Islam setiap tahun.
Ramadhan adalah alat untuk membakar sesuatu dan menghasilkan output dari proses pembakaran yang terjadi yang disebut debu. Debu Ramadhan adalah output yang diharapkan dari proses yang dilakukan dengan menggunakan media ramadhan sebagai pembakar dosa dan kesalahan, sehingga dosa dan kesalahan itu akhirnya menjadi debu.
Al-Qur’an menyebutkan kewajiban melakukan puasa sebagai sebuah perintah yang sifatnya wajib dan tidak bisa ditolerir harus dilakukan oleh siapa saja yang mengaku muslim, dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan, artinya jika terjadi pengingkaran terhadap ajaran puasa, atau siapa saja yang tidak melakukan ibadah puasa pada saat bulan Ramadhan, maka Islam memvonis orang tersebut sudah melakukan dosa dengan sangsi hukum yang sudah ditetapkan dalam kitab-kitab hukum Islam.
Ibadah puasa pada bulan Ramadhan, adalah ibadah tahunan seperti melakukan ziarah ke tanah suci atau haji. Pada penutup perintah shiyam, Allah mengharapkan orang yang melakukan puasa dapat menjadi orang-orang yang bertaqwa, karena Allah maha tahu, jika semua prosedur resmi pelaksanaan puasa dan ibadah-ibadah penunjangnya dilakukan dengan tertib, teratur dan sesuai, maka akan terlahir pribadi-pribadi yang bertaqwa.
Ibarat sebuah mesin sepeda motor atau mobil, puasa pada bulan ramadhan adalah proses ganti oli mesin pada kendaraan. Apa yang terjadi jika oli mesin sebuah kendaraan apakah itu roda dua atau roda empat tidak pernah diganti, tentu saja akan terjadi kerusakan mesin yang berakibat banyak spare part yang harus diganti karena oli yang tidak pernah diganti akan merusak, selain karena kotor juga akan berdampak pada kerusakan mekanik yang tidak hanya satu komponen saja, namun banyak komponen, yang pada akhirnya kendaraan tersebut harus menanggung biaya yang sangat besar untuk perawatan maksimal.
Jadi, siapa saja yang melakukan Ibadah puasa Ramadhan dengan penuh perhitungan, kecermatan, ketelitian dan kewaspadaan yang matang, Insya Allah, dosa dan kesalahannya akan menjadi debu ditelan waktu. Ia akan mendapat rahmat pada 10 hari pertama, akan mendapat ampunan pada 10 hari kedua, dan akan dibebaskan dari sentuhan api neraka, serta dipersilakan meminta surga Firdaus yang penuh dengan keindahan untuk diminta oleh hamba-Nya yang melewati proses pembakaran dosa dan kesalahan dengan prosedur yang sudah ditetapkan, sehingga selepas Ramadhan, Allah akan memberikan sertifikat "ketaqwaan" untuk memulai mengisi hari-hari pasca Ramadhan seibarat bayi yang baru lahir, alias tanpa memikul dosa sedikitpun.
Selamat Menyambut Bulan Suci Ramadhan dengan penuh persiapan yang matang.
Marhaban Yaa Ramadhan
Ghufroonaka Yaa Ghoffar
Narjuu Rohmataka Yaa Rohmaan

Secara harfiyah, kata Ramadhan terambil dari kata ramidha, yarmadhu, ramdhaan yang artinya membakar. Ramdhaan atau Ramadhaan adalah sebuah istilah yang diberikan oleh Allah pada suatu bulan yang diistimewakan keberadaannya, dirindukan kehadirannya, dan dititipkan kemuliaan padanya untuk mengisi hari-hari selama sebulan penuh dalam setiap tahun berjalan. Ramadhan merupakan kata jadian, pada sisi ajaran Islam yang penuh makna dan rahasia, ramadhan adalah media yang diharapkan dapat menjadi penyelamat umat Islam setiap tahun.
Ramadhan adalah alat untuk membakar sesuatu dan menghasilkan output dari proses pembakaran yang terjadi yang disebut debu. Debu Ramadhan adalah output yang diharapkan dari proses yang dilakukan dengan menggunakan media ramadhan sebagai pembakar dosa dan kesalahan, sehingga dosa dan kesalahan itu akhirnya menjadi debu.
Al-Qur’an menyebutkan kewajiban melakukan puasa sebagai sebuah perintah yang sifatnya wajib dan tidak bisa ditolerir harus dilakukan oleh siapa saja yang mengaku muslim, dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan, artinya jika terjadi pengingkaran terhadap ajaran puasa, atau siapa saja yang tidak melakukan ibadah puasa pada saat bulan Ramadhan, maka Islam memvonis orang tersebut sudah melakukan dosa dengan sangsi hukum yang sudah ditetapkan dalam kitab-kitab hukum Islam.
Ibadah puasa pada bulan Ramadhan, adalah ibadah tahunan seperti melakukan ziarah ke tanah suci atau haji. Pada penutup perintah shiyam, Allah mengharapkan orang yang melakukan puasa dapat menjadi orang-orang yang bertaqwa, karena Allah maha tahu, jika semua prosedur resmi pelaksanaan puasa dan ibadah-ibadah penunjangnya dilakukan dengan tertib, teratur dan sesuai, maka akan terlahir pribadi-pribadi yang bertaqwa.
Ibarat sebuah mesin sepeda motor atau mobil, puasa pada bulan ramadhan adalah proses ganti oli mesin pada kendaraan. Apa yang terjadi jika oli mesin sebuah kendaraan apakah itu roda dua atau roda empat tidak pernah diganti, tentu saja akan terjadi kerusakan mesin yang berakibat banyak spare part yang harus diganti karena oli yang tidak pernah diganti akan merusak, selain karena kotor juga akan berdampak pada kerusakan mekanik yang tidak hanya satu komponen saja, namun banyak komponen, yang pada akhirnya kendaraan tersebut harus menanggung biaya yang sangat besar untuk perawatan maksimal.
Jadi, siapa saja yang melakukan Ibadah puasa Ramadhan dengan penuh perhitungan, kecermatan, ketelitian dan kewaspadaan yang matang, Insya Allah, dosa dan kesalahannya akan menjadi debu ditelan waktu. Ia akan mendapat rahmat pada 10 hari pertama, akan mendapat ampunan pada 10 hari kedua, dan akan dibebaskan dari sentuhan api neraka, serta dipersilakan meminta surga Firdaus yang penuh dengan keindahan untuk diminta oleh hamba-Nya yang melewati proses pembakaran dosa dan kesalahan dengan prosedur yang sudah ditetapkan, sehingga selepas Ramadhan, Allah akan memberikan sertifikat "ketaqwaan" untuk memulai mengisi hari-hari pasca Ramadhan seibarat bayi yang baru lahir, alias tanpa memikul dosa sedikitpun.
Selamat Menyambut Bulan Suci Ramadhan dengan penuh persiapan yang matang.