Keberadaan Syurga Dirasakan Secara Fisik Jasmani dan Bathin
Dalam Al-Qur'an sering disebut kata fabasy-sirhum yang sering diartikan dengan "berikanlah kabar gembira kepada mereka" atau wabasysyirish shoobirin dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.
Basyaro sebagai kata dasar artinya kulit. Semua orang tahu kulit manusia bisa merasakan pedihnya luka, rasa dingin yang menusuk tulang juga panas matahari yang membakar, semuanya dirasakan melalui kulit.
Kulit merupakan salah satu organ tubuh manusia yang diberi saraf indera perasa. Jika lidah dapat menikmati rasa pahit, asin dan manisnya makanan atau minuman, maka kulit manusia juga bisa merasakan hawa panas dan dingin seperti lidah. Pada kedua alat indera perasa dan peraba ini, Allah memberikan kebahagiaan kepada manusia.
Kabar gembira (basyiroh) yang sering disebut dalam Qur'an tidak menggunakan kata khobaro yang artinya kabar, tapi justru menggunakan basyaro yang artinya kulit. Penggunaan kata basyar atau basyiroh sebagai kata yang dipakai untuk menggambarkan kabar gembira berupa syurga, atau juga berupa ampunan/maghfirah lebih jauh dimaksudkan bahwa kabar gembira yang dimaksud dapat dirasakan oleh indera perasa dan peraba manusia. Lebih jauh Allah ingin menyampaikan bahwa semua pahala dan balasan yang akan diberikan kepada orang yang beriman adalah fasilitas yang kesemuanya bisa dirasakan secara fisik jasmani.
Artinya keberadaan surga nanti dapat dirasakan secara fisik jasmani, bukan hanya dirasakan oleh ruhani atau batin semata, tapi dapat dirasakan secara lahir batin seperti kehidupan nyata yang kita rasakan di dunia ini.
Jika surga sebagai balasan bagi orang-orang mukmin akan dapat dirasakan secara fiisik seperti di dunia, maka jangan tanya dengan keberadaan neraka, ia juga dapat dirasakan oleh fisik jasmani dan fiisk ruhani manusia.
Yang jelas kehidupan manusia tidak hanya sebatas pintu kematian, manusia akan hidup abadi, sebab ia berasal dan diciptakan oleh Allah, Dzat yang Maha Kekal Abadi.
Bandung, 14 Juni 2017 - 19 Raamdhan 1438 H
