Berlindung dari Fitnah Kematian, Fitnah Kehidupan dan Fitnah Dajjal

Bismillaahirrohmaanirrohiim.



FITNAH

Siapa yang tidak hafal do’a terakhir yang diucapkan sebelum mengucapkan salam? Pastilah semuanya hafal, yaitu
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, dari siksa di alam qubur, dan dari siksa api neraka, dan dari fitnah kehidupan dan dari fitnah kematian serta fitnah dari al-masih dajjal.

Menjadi sebuah pengharapan yang wajar jika sebelum kita mengucapkan keselamatan untuk siapa saja yang ada di sisi kiri dan di sisi kanan, kita memohon perlindungan dari 5 penderitaan seperti yang sudah disebutkan pada paragraf sebelumnya.

Namun ada yang perlu digarisbawahi pada tiga perkara yang kita berlindung daripadanya, yaitu tiga fitnah, ialah fitnah kehidupan, fitnah kematian dan fitnah almasih dajjal.

Fitnah adalah kata lain dari bencana yang diterjemahkan sebagai ujian berat. Siapa pun yang pernah dilahirkan ke dunia akan mengalami ketiga ujian besar tersebut.

Yang pertama adalah fitnah kehidupan. Semua orang dewasa pasti tahu apa maksud dari fitnah kehidupan, dalam alquran surat Al-Baqoroh ayat 155, menyebutkan:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”..

Semua ujian yang menimpa kehidupan (terutama hidup di dunia) harus disikapi dengan sikap penuh kesabaran, dengan kesabaran, semua persoalan akan dilewati seiring waktu. Sabar bukan hanya berdiam diri atau berpangku tangan, tapi berupaya memahami segala sesuatu di balik semua yang ditimpakan serta berupaya sekeras mungkin untuk mencari solusi untuk semua masalah yang dihadapi, kerja keras dan menyandarkan semua urusan kepada Allah.

Yang kedua, fitnah kematian. Semua tahu bahwa kematian itu akan dirasakan oleh semua yang bernyawa, termasuk hewan sekalipun, semua akan mencicipinya. Proses kematian terjadi ketika keinginan hidup sudah berada di bawah standar, yang mengakibatkan bioenergi menurun drastis, dan biasanya dipicu oleh berbagai hal dan persoalan yang ruhani dan organ vital dalam tidak sanggup melewatinya. Fitnah kematian menyangkut proses yang dialami oleh seseorang sebagai ujian di akhir hidupnya di dunia, apakah ia akan selamat melewati pintu gerbangnya atau tidak, dan setelah seseorang dinyatakan meninggal, fitnah baru akan muncul, yaitu apakah selama hidupnya ia dinilai baik atau buruk. Jika hal-hal yang sifatnya cenderung ke arah keburukan dan kemudian diceritakan oleh orang-orang yang masih hidup, maka itu disebut fitnah kematian.

Yang ketiga. Fitnah dari almasih dajjal. Fitnah dari mahluk paling buruk ini disebut di ujung do’a, untuk mengingatkan semua orang yang beriman agar selalu berlindung dari segala upaya keburukan yang diciptakan oeh sistem dajjal. Gaya hidup yang selalu berorientasi untuk meraih keuntungan duniawi termasuk ke dalam salah satu sistem yang diciptakan dajjal, sehingga mereka yang beriman kepada hari akhir terganggu orientasinya kepada kampung masa depan, kampung akhirat, dimensi kehidupan kebahagiaan yang sesungguhnya.



Marilah kita memperkokoh upaya berlindung kepada Allah dari gaya hidup, pola pikir, cara pandang yang akan menyebabkan manusia melupakan Allah, Sang Pencipta yang selalu mengingatkan mahluk ciptaan kesayangan-Nya, manusia. Marilah kita juga terus berlindung kepada Allah agar logika dan akal pikiran kita tidak terkontaminasi sedikit pun oleh logika berpikir sistem yang sudah diciptakan oleh dajjal.

Marilah juga kita tetap berlindung agar seluruh asupan konsumsi makan minum kita adalah asupan konsumsi makan minum yang bernutrisi tinggi serta tidak mengabaikan kaidah-kaidah halal baik dalam hal material maupun cara memperolehnya serta memenuhi kaidah toyyib atau layak dalam segala sisi, agar hidup penuh keberkahan dalam naungan ridlo Allah senantiasa

Bandung, 31 Mei 2018
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url