Untuk Sahabat Tersayang

Untuk sahabat tersayang image : walldevil.com

Diujung Zaman_Sedihku tak terkira, saat kabar Dia memanggil pulang ananda-mu yang belum setahun usia, tak terbayang lara jiwa mengelilingi rasa-mu. Pasti, air mata-mu tertumpah basahi pipi, menyesak sudah kurasa nafas di dada-mu, dan sudah kuduga upaya-mu sekeras apa pun, takkan pernah bisa membuat ananda-mu menangis dan tertawa lagi di pangkuan-mu.

Namun aku yakin sahabatku tersayang, engkau akan diberi-Nya ketabahan juga ketulusan dan keikhlasan yang cukup sebagai bukti penerimaan terhadap takdir perjalanan hidup-mu, sebab aku sedikit tahu mulianya akhlak-mu, serta perjalanan derita-mu dalam panjangnya kesabaran dan penantian yang sanggup engkau melewatinya.

Tabahlah, sahabatku, karena Tuhan tahu yang terbaik untuk hidup-mu dan keluarga kecil-mu, meskipun aku sangat tahu betapa berat bagi-mu, merelakan kepergian dan kehilangan ananda kedua tercinta-mu yang hanya diberi-Nya waktu sedikit menikmati sisi Rahman Tuhan di dunia ini.

Sahabatku tersayang, di balik Tuhan memanggil anugrah yang dititipkan-Nya pada-mu, sungguh ada kebaikan besar saat ananda-mu akan menjemput-mu di surga nanti, seperti yang dijanjikan dalam sabda Rasul pilihan-Nya. Berbahagialah karena tempat-mu yang dijanjikan Qur'an, sebuah taman yang mengalir di bawahnya sungai-sungai jernih yang airnya siap diminum, sudah disiapkan melalui sebuah pertanda dari hikmah sepotong peristiwa kepergian junior-mu.

Sebagai sahabat, aku hanya bisa menyampaikan belasungkawa melalui sebaris do'a, semoga engkau tetap bersabar dalam rasa syukur.

Dan kopi ini berasa pahit

Amiin.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url