Perbedaan Tunduk dan Patuh

tunduk dan patuh

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Tunduk dan patuh atau ketundukan dan kepatuhan, adalah dua kata yang berbeda namun hampir bermakna sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia patuh bermakna taat seperti taat (pada perintah, aturan, dan sebagainya); salah satu perilaku patuh contohnya adalah disiplin. Kepatuhan merupakan sifat dari seseorang yang patuh.

Sedangkan tunduk bermakna dua, makna denotatif (makna sebenarnya) berarti menghadapkan wajah ke bawah, condong ke depan dan ke bawah dan makna konotatif yaitu takluk atau menyerah kalah yang dalam peperangan ditandai dengan bendera putih sebagai simbol kekalahan atau pengakuan atas kemenangan musuh.

Dalam bahasa Arab, patuh atau kepatuhan diwakili oleh kata taat dari kata dasar thoo’a sedangkan tunduk atau ketundukan diwakili oleh kata khusyu dari kata dasar khosya’a. Orang yang patuh terhadap ajaran Islam akan melaksanakan seluruh perintah Allah dan Rasul-Nya sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, dengan kata lain ia sudah masuk pada level muslim atau orang yang sudah berserah diri kepada seluruh aturan dan nilai-nilai yang diajarkan. Seorang muslim adalah seorang yang patuh dan seluruh perilaku dan sifat serta sikapnya menampakkan nilai-nilai kepatuhan

Sedangkan orang yang tunduk adalah orang yang mempunyai kesadaran tinggi terhadap pelaksanaan semua ajaran dan nilai-nilai yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya. Orang yang tunduk secara otomatis mempunyai kepatuhan, sedangkan orang yang hanya patuh tidak serta merta mempunyai ketundukan. Orang yang tunduk memasuki level keberimanan dengan menyandang predikat mukmin, level yang jauh lebih tinggi dari sekedar muslim. Seluruh sifat, sikap dan perilaku orang yang tunduk bernuansa nilai-nilai kesadaran, ketidakberdayaan dan pengakuan akan kekalahan diri di hadapan Allah dan Rasul-Nya.

Untuk melihat sejauhmana pemahaman mengenai patuh atau kepatuhan dan tunduk atau ketundukan, dapat diilustrasikan pada pelaksanaan sholat. Orang yang patuh akan melaksanakan sholat apa adanya, sementara orang yang tunduk akan mendirikan sholat sebagaimana mestinya dan mengaplikasikan nila-nilai sholat dalam seluruh kehidupannya.

Jika hanya sekedar melaksanakan perintah sholat, seorang muslim sudah memasuki tahap mematuhi perintah Allah untuk menjalankannya. Namun jika lebih jauh dari sekedar menjalan perintah sholat, seorang patuh akan berupaya secara terus menerus meningkatkan kualitas sholatnya,

Seluruh anggota badannya menghadap kiblat tanpa sedikit pun berpaling, seluruh panca inderanya mengikuti gerak sholat dengan laku tuma'ninah, dan gerak lintasan hatinya minimal menterjemahkan seluruh bacaan sholat. Jika seseorang sudah benar-benar menghadap Tuhannya dalam sholatnya, ia meraih predikat khusyu' atau mempunyai jiwa yang tunduk, tidak sekedar patuh.

Orang-orang mukmin seperti inilah yang akan dipanggil sebagai hamba-Nya di hari akhir kelak karena sudah memiliki jiwa yang tenang, selamat perilakunya, aman damai seluruh penghuni hatinya.

Bandung, 13 Mei 2017

Silahkan dishare agar manfaatnya tersebar

Silakan bagikan tulisan ini di akun sosial media Anda supaya teman-teman Anda juga bisa mendapatkan manfaat yang sama

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Perbedaan Tunduk dan Patuh"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

top