Di Serambi Pintu-Mu
Ya Rabb
tak bisa kutahan membasahnya serambi depan tepat di pintu-Mu
rongga ini menjadi sesak yang akibatnya memaku lisanku
tak jelas untuk bertutur dengan pilu yang terbawa hanyut
mengantarkanku sekali lagi ke pintu-Mu yang lebar terbuka
senja itu datang begitu cepat membelenggu langkah
di saat yang sama kereta kencana dibawa seorang pangeran
sambil melambai mengajakku pergi ke rimba kelana
memisahkan diri dari hiruk pikuk sejuta keramaian
tak berhenti berbuat, jalanku semakin berkabut
menghadang semua angan-angan yang fana
dada sesak ini kan kubawa berlari
menjauh dari sepi yang mengelilingi
nyanyian pagi pun terhenti
terbelah tercabut dari akar
bersimpuh aku di pintu-Mu
dengan sisa tenaga
dan waktu
......... Yaa Rahmaan
Yaa Rahiim
.........
tak bisa kutahan membasahnya serambi depan tepat di pintu-Mu
rongga ini menjadi sesak yang akibatnya memaku lisanku
tak jelas untuk bertutur dengan pilu yang terbawa hanyut
mengantarkanku sekali lagi ke pintu-Mu yang lebar terbuka
senja itu datang begitu cepat membelenggu langkah
di saat yang sama kereta kencana dibawa seorang pangeran
sambil melambai mengajakku pergi ke rimba kelana
memisahkan diri dari hiruk pikuk sejuta keramaian
tak berhenti berbuat, jalanku semakin berkabut
menghadang semua angan-angan yang fana
dada sesak ini kan kubawa berlari
menjauh dari sepi yang mengelilingi
nyanyian pagi pun terhenti
terbelah tercabut dari akar
bersimpuh aku di pintu-Mu
dengan sisa tenaga
dan waktu
......... Yaa Rahmaan
Yaa Rahiim
.........